Tahukah Anda
Sejarah K3 Muncul?
Selama ini Anda selalu mendengan promosi tentang K3
dan bahkan masih ada orang yang tidak mengetahui apa itu K3 tetapi hanya ikut
mengucapkan K3, K3 danK3 bahkan meneriakkan Utamakan K3. Supaya lebih mengerti
dan mengetahui tentang K3, kali ini saya posting mengenai sejarah Keseleamatan,
Kesehatan Kerja (K3). Saya yakin kebanyakan dari Anda belum tahu mengapa K3
yang sekarang ini ada dan bagaimana asal mula K3 terbentuk dan sejak kapankah
K3 ini diterapkan. Sejarah perkembangan K3 mulai
dari zaman pra-sejarah sampai
dengan zaman modern sekarang secara ringkas adalah sebagai berikut :
a. Zaman Pra-Sejarah
Pada zaman batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic)
dimana manusia yang hidup pada zaman ini telah mulai membuat kapak dan tombak
yang mudah untuk digunakan serta tidak membahayakan bagi mereka saat digunakan.
Disain tombak dan kapak yang mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebh besar proporsinya pada mata
kapak atau ujung tombak. Hal ini adalah untuk menggunakan kapak atau tombak
tersebut tidak memerlukan tenaga yang besar karena dengan sedikit ayunan
momentum yang dihasilkan cukup besar. Disain yang mengecil pada pegangan dimaksudkan untuk
tidak membahayakan bagi pemakai saat mengayunkan kapak tersebut.
b. Zaman Bangsa Babylonia (Dinasti Summeria) di Irak
Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung
kapak agar aman dan tidak membahayakan bagi orang yang membawanya. Pada masa
ini masyarakat sudah mengenal berbagai macam peralatan yang digunakan untuk
membantu pekerjaan mereka. Dan semakin berkembang setelah ditemukannya tembaga
dan suasa sekitar 3000-2500 BC. Pada tahun 3400 BC masyarakat sudah mengenal
konstruksi dengan menggunakan batubata yang dibuat proses pengeringan oleh
sinar matahari. Pada era ini masyarakat sudah membangunan saluran air dari batu
sebagai fasilitas sanitasi. Pada tahun 2000 BC muncul suatu peraturan
“Hammurabi” yang menjadi dasar adanya kompensasi asuransi bagi pekerja.
c. Zaman Mesir Kuno
Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Fir’aun
banyak sekali dilakukan pekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak
orang sebagai tenaga kerja. Pada tahun 1500 BC khususnya pada masa Raja Ramses
II dilakukan pekerjaan
pembangunan terusan dari Mediterania ke Laut Merah. Disamping itu Raja Ramses II juga meminta para pekerja untuk membangun “temple” Rameuseum. Untuk menjaga agar pekerjaannya lancar Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan untuk menjaga kesehatan para pekerjanya.
pembangunan terusan dari Mediterania ke Laut Merah. Disamping itu Raja Ramses II juga meminta para pekerja untuk membangun “temple” Rameuseum. Untuk menjaga agar pekerjaannya lancar Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan untuk menjaga kesehatan para pekerjanya.
d. Zaman Yunani Kuno
Pada zaman romawi kuno tokoh yang paling terkenal
adalah Hippocrates. Hippocrates berhasil menemukan adanya penyakit tetanus pada
awak kapal yang ditumpanginya.
e. Zaman Romawi
Para ahli seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius
mulai memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya
paparan bahan-bahan toksik dari lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur.
Pada masa pemerintahan Jendral Aleksander Yang Agung sudah dilakukan pelayanan kesehatan bagi angkatan perang.
f. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran
terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau
meninggal. Masyarakat pekerja sudah mengenal akan bahaya vapour di lingkungan
kerja sehingga disyaratkan bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang mengandung vapour harus
menggunakan masker.
g. Abad ke-16
Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah
Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus von Hoheinheim atau yang kemudian
lebih dikenal dengan sebutan Paracelsus mulai memperkenalkan penyakit-penyakit
akibat kerja terutama yang dialama oleh pekerja tambang. Pada era ini seorang
ahli yang bernama Agricola dalam bukunya De Re Metallica bahkan sudah mulai
melakukan upaya pengendalian bahaya timbal di pertambangan dengan menerapkan
prinsip ventilasi.
h. Abad ke-18
Pada masa ini ada seorang ahli bernama Bernardino
Ramazzini (1664 – 1714) dari Universitas Modena di Italia, menulis dalam
bukunya yang terkenal : Discourse on the diseases of workers, (buku klasik ini
masih sering dijadikan referensi oleh para ahli K3 sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa dokter-dokter pada masa itu jarang
yang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit, sehingga ada kalimat yang
selalu diingat pada saat dia mendiagnosa seseorang yaitu “ What is Your
occupation ?”. ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar yang menyebabkan penyakit akibat kerja,
yaitu bahaya yang ada dalam bahan-bahan yang digunakan ketika bekerja dan
adanya gerakan-gerakan janggal yang dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja
(ergonomic factors).
i. Era Revolusi Industri (Traditional
Industrialization)
Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi
perkembangan K3 adalah :
- Penggantian
tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang baru ditemukan
sebagai sumber energi.
- Penggunaan
mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia
- Pengenalan
metode-metode baru dalam pengolahan bahan baku (khususnya bidang industri
kimia dan logam).
- Pengorganisasian
pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar berkembangnya industri yang
ditopang oleh penggunaan mesin-mesin baru.
- Perkembangan
teknologi ini menyebabkan mulai muncul penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan pemajanan karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran.
j. Era Industrialisasi (Modern Idustrialization)
Sejak era revolusi industri di ata samapai dengan
pertengahan abad 20 maka penggnaan teknologi semakin berkembang sehingga K3
juga mengikuti perkembangan ini. Perkembangan pembuatan alat pelindung diri,
safety devices. dan interlock dan alat-alat pengaman lainnya juga turut berkembang.
k. Era Manajemen dan Manjemen K3
Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun
1950-an hingga sekaran. Perkembangan ini dimulai dengan teori Heinrich (1941)
yang meneliti penyebabpenyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi karena
faktor manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition). Pada era ini
berkembang system automasi pada pekerjaan untuk mengatasi masalah sulitnya
melakukan perbaikan terhadap faktor manusia. Namun system otomasi menimbulkan
masalah-masalah manusiawi yang akhirnya berdampak kepada kelancaran pekerjaan
karena adanya blok-blok pekerjaan dan tidak terintegrasinya masing-masing unit
pekerjaan. Sejalan dengan itu Frank Bird dari International Loss Control
Institute (ILCI) pada tahun 1972 mengemukakan teori Loss Causation Model yang menyatakan bahwa factor
manajemen merupakan latar belakang penyebab yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan. Berdasarkan perkembangan tersebut serta adanya kasus kecelakaan di
Bhopal tahun1984, akhirnya pada akhir abad 20 berkembanglah suatu konsep keterpaduan system
manajemen K3 yang berorientasi pada koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber
daya. Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah
lingkungan dalam suatu system manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik
dari aspek input proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya
standar-standar internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan OHSAS 18000.
l. Era Mendatang
Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya
difokuskan pada permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan
pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau
untuk masyarakat luas. Penerapan aspek-aspek K3 mulai menyentuh segala sektor aktifitas kehidupan dan
lebih bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia serta penerapan hak
asazi manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi. Upaya ini tentu saja
lebih banyak berorientasi kepada aspek perilaku manusia yang merupakan perwujudan
aspek-aspek K3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar