Minggu, 11 Maret 2018

7 Penyebab Kecelakaan Kerja


Ada beberapa macam jenis bahaya kerja (hazard) seperti yang dijelaskan. Namun ternyata diantara jenis-jenis bahaya kerja tersebut ada satu jenis yang nampaknya sederhana tapi justru berperan besar dalam mayoritas kecelakaan kerja, jenis bahaya tersebut adalah behavioral hazards / bahaya perilaku. Perhatikan statistik berikut: 80 dari 100 kecelakaan
disebabkan oleh kesalahan manusia yang mengakibatkan kecelakaan. Kesalahan manusia ini erat kaitannya dengan perilaku yang tidak aman (unsafe behavior). Tindakan atau perilaku yang tidak aman ini menyebabkan kecelakaan kerja empat kali dari kecelakaan atau cidera yang diakibatkan kondisi yang tidak aman.


Ada banyak alasan mengapa kecelakaan terjadi. Kebanyakan orang cenderung melihat sesuatu untuk disalahkan ketika terjadinya kecelakaan, karena lebih mudah dibandingkan mencari penyebab kecelakaan seperti daftar dibawah ini. Pertimbangkan penyebab kecelakaan yang dijelaskan di bawah ini. pernahkah Anda merasa bersalah terhadap tidakan atau perilaku berikut ini? Jika ya, Anda mungkin tidak mengalami cidera tetapi lain kali Anda mungkin tidak seberuntung sekarang.
  1. Mengambil jalan pintas: tiap hari kita mengambil keputusan dan berharap akan membuat pekerjaan lebih cepat dan lebih efisien. Tetapi apakah waktu yang mengamankan tiap resiko keselamatan Anda? Jalan pintas menurunkan keselamatan anda dalam bekerja dan meningkatkan kemungkinan Anda cidera. Percaya atau tidak, sebenarnya perilaku yang safe lah yang paling efisien dan efektif. Berbicara mengenai keefektifan dan keefesienan, ergonomi atau K3 sangat berperan penting untuk mengeliminasi waste (hal-hal yang mengganggu keefesienan).
  2. Percaya diri yang berlebih: percaya diri itu bagus. Tetapi terlalu percaya diri kadang tidak terlalu bagus. Perilaku seperti ini dapat menyebabkan prosedur, perkakas atau metode kerja yang tidak benar dalam pekerjaan Anda. Hal ini dapat menyebabkan Anda cidera.
  3. Memulai tugas dengan instruksi yang tidak tuntas: untuk melakukan pekerjaan dengan aman dan benar pertama kali Anda perlu informasi yang tuntas. Pernahkan Anda melihat seorang pekerja disuruh melakukan pekerjaan, hanya diberikan sebagian instruksi kerja? Jangan malu bertanya untuk dijelaskan tentang prosedur kerja dan peringatan keselamatan. Hal ini tidaklah membuat Anda bodoh bertanya tentang hal ini tetapi Anda salah jika tidak bertanya.
  4. Kerapian yang buruk: ketika klien, manajer, atau petugas keselamatan melewati area kerja Anda, kerapian adalah indikator yang akurat menilai perilaku seseorang tentang qualitas, produktifitas dan keselamatan. Kerapihan yang buruk menimbulkan berbagai tipe bahaya. Area kerja yang rajin, rapih dan dirawat membuat kebanggaan, kenyamanan dan keselamatan meningkat. Kerapian ini dalam industri sering disebut dengan 5S atau 5R,
  5. Tidak memperdulikan prosedur keselamatan: dengan sengaja tidak memperdulikan prosedur keselamatan dapat membahayakan Anda dan rekan kerja Anda. Anda digaji untuk mengikuti kebijakan keselamatan perusahaan bukan membuat aturan Anda sendiri.
  6. Ganguan mental dari pekerjaan: memiliki hari yang buruk di rumah dan cemas dengan permasalahan di rumah ketika di tempat kerja adalah kombinasi yang berbahaya. Mental yang jatuh dapat membuat fokus anda buyar untuk mengikuti prosedur kerja yang aman.
  7. Gagal merencanakan pekerjaan: banyak referensi yang mengatakan tentang analisa bahaya kerja JSA adalah cara yang efektif untuk menemukan cara yang pintar dalam bekerja dengan aman dan efisien. Bekerja dengan tergesa-gesa saat memulai pekerjaan, atau tidak berfikir tentang proses kerja dapat menempatkan anda melakukan cara yang berbahaya. Lebih baik rencanakan pekerjaan anda kemudian bekerjalah sesuai recana tersebut.

“Lebih baik berhati-hati 100 kali dari pada sekali mati” Mark Twain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan yang terbaru

Apa itu Safety Maturity Model?